Monday, April 25, 2016

kekejaman isis penggal kepala terhadap wanita dan anak

Cerita kekejaman kelompok militan Negara ISlam Irak dan Suriah (ISIS) sudah bukan barang baru. Hampir setiap hari kita disuguhi berita-berita tentang kekejaman ISIS.berita-berita sadis itu sesungguhnya adalah propaganda ISIS sendiri yang menyebarkan kekejaman mereka lewat media massa.
Di masa perang seperti di Suriah dan Irak saat ini, mereka yang jadi korban dan masih hidup pasti punya rasa ingin balas dendam kepada ISIS. Bagi mereka berlaku semboyan 'mata dibayar mata, gigi dibayar gigi'. Berikut ini ada lima kisah balas dendam korban kepada anggota ISIS.

Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS semakin lama semakin sadis di setiap aksi pembunuhan yang dilakukan kelompok radikal itu. Mereka tak segan-segan membunuh siapapun yang berani menghalangi jalannya, baik itu wanita tak berdaya atau juga anak-anak di bawah umur.

Kelompok yang dipimpin Abu Bakar al-Baghdadi ini semakin hari semakin tenar dengan laporan kekejamannya. Tapi, mustahil kelompok ini bisa beraksi tanpa ada dukungan dana yang kuat. Lantas, siapa sejatinya donatur ISIS?
 
Rusia yang mempunyai pengaruh di PBB, kini mulai bergerak untuk memotong dana yang mengalir ke ISIS. Caranya, dengan merancang resolusi yang akan diajukan ke Dewan Keamanan PBB. Resolusi itu dibuat agar PBB menekan semua negara untuk memotong aliran dana yang mengalir ke ISIS.

Sudah tak terhitung lagi berapa banyak nyawa yang sudah jadi korban akibat perbuatan mereka. Cara pembunuhan yang mereka lakukan benar-benar sangat sadis dan tak manusiawi. Dikubur hidup-hidup, dimutilasi, atau menyiksa korban sampai mati merupakan beberapa contoh tindakan biadab mereka.

Dari sekian banyak tindakan pembunuhan yang dilakukan ISIS, berikut beberapa kisah pembunuhan tak manusiwai yang dilakukan ISIS.

*. Mutilasi anak Lima Tahun

Kelmpok radikal itu tak memandang usia dari orang yang hendak dibunuhnya. Bahkan seorang bocah lima tahun mereka potong setengah bagian tubuhnya.

Diberitakan oleh Anglican Communion News Service (ACNS), bocah yang jadi korban mutilasi tersebut merupakan anak dari seorang pendiri Gereja Anglican di Baghdad. ISIS memotong setengah badan anak itu.

Menurut ACNS, insiden itu terjadi di Perkampungan Qaraqosh, setelah pasukan Kurdi dipaksa melarikan diri ketika pasukan ISIS mulai mengepung desa tersebut.

*. Anak-Anak Dikubur Hidup-Hidup

Mengubur hidup-hidup orang yang masih hidup merupakan tindakan bejat yang kerap dilakukan militan ISIS di beberapa wilayah yang dikuasainya.

Anggota Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia Irak, Fazel al-Gharawi, mengatakan dalam satu pernyataan bahwa kelompok teroris itu telah mengubur hidup-hidup ratusan anak-anak Irak dan pemuda di kuburan massal kota Mosul, pada bulan Agustus 2014 lalu.

*. Mutilasi Sandera Lalu Disajikan Untuk Ibu Korban

Pada awal Maret 2015 lalu, kelompok radikal itu dikabarkan telah membunuh salah satu sanderanya dan kemudian memutilasinya. Tak sampai disitu, mereka memasak daging korban lalu disajikan kepada ibu korban.

Kabar tersebut disampaikan oleh Yassir Abdullah, seorang warga negara Inggris yang sedang berada di Irak untuk memerangi ISIS. Ketika kembali ke Inggris, ia menceritakan tindakan biadab militan ISIS kepada The Sun.

Dia mengatakan seorang perempuan tua pergi ke kota Mosul untuk bertemu dengan ISIS yang telah menculik putranya. Perempuan itu nekad pergi ke markas ISIS dengan harapan bisa bertemu dengan anakanya.

Kemudian anggota ISIS meminta wanita itu duduk dan beristirahat. Mereka mengatakan akan menyuguhkan makanan sebelum membawa putranya.

Yassir mengatakan, para anggota ISIS itu membawakan secangkir teh dan memberi makanan berupa nasi, sup dan daging. Tapi setelah selesai makan, wanita itu meminta mereka untuk mempertemukannya dengan putranya. Kemudian anggota ISIS malah tertawa sambil berkata "Kau baru saja memakan dia."

Namun, Yassir tidak menjelaskan bagaimana reaksi perempuan malang itu ketika sudah menyantap daging anaknya sendiri.

*. Penggal Kepala Korban Lalu Dijadikan mainan Bola

Seorang warga Palestina yang ada di kamp pengungsian, di Yarmounk, di Damaskus, mengaku melihat aksi bejat militan ISIS yang menggunakan kepala manusia untuk bermain sepak bola. Kepala manusia itu ditendang, dioper, dan dihempaskan layaknya bola sungguhan.

Di kamp Yarmounk terdapat 400 kepala keluarga yang mengungsi dan berada di bawah kendali ISIS. Bahkan mereka melihat sendiri ketika seorang polisi dipenggal kepalanya dan dijadikan ilustrasi bola Piala Dunia.

sungguh kejam kelakuan isis.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : kekejaman isis penggal kepala terhadap wanita dan anak

0 comments:

Post a Comment