tindakan yang harus dilakukan untuk menemukan seseorang yang kita cintai
Apapun namanya, apakah masih ada yang percaya bahwa mitos tersebut benar-benar ada?
Namun seharusnya memang ada.. Contohnya seperti saat kita menyimpan foto “si dia satu-satunya” yang anfa simpan bertahun-tahun!
Berdasarkan dari si juara dunia cinta dan kasih sayang, si mulia Dalai Lama.
Begini katanya:
Begini katanya:
“anda tidak bisa mencintai orang lain kalau anda tidak mencintai diri anda sendiri.”
Cinta diri sendiri adalah kata yang selalu menarik dalam dunia pengembangan diri.
Namun kita harus bertanya pada diri sendiri tentang pertanyaan ini:
Bagaimana kita mendefinisikan cinta pada diri sendiri?
Bagaimana kita “melakukan” untuk mencintai diri kita sendiri?
Bagaimana mencintai diri sendiri membuat kita dapat menarik pasangan kita yang sempurna, si dia satu-satunya?
Seperti dikutip Radarkompas dari Elephantjournal
Untuk mendefinisikan cinta pada diri sendiri, kita pertama harus mendefinisikan cinta. Kita semua bisa mengalami cinta dengan cara yang banyak sekali. Kita bisa mencintai anak kita, kakak adik kita, orang tua kita, binatang peliharaan kita atau pasangan kita.
Berpikir tentang jatuh cinta sementara.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Apa yang sebenarnya terjadi?
Ya, anda merasakan emosi yang besar, tapi diatas itu, ketika kita jatuh cinta, kita menghargai dan menerima pasangan kita yang baru
Pasangan baru kita seperti jarang berbuat salah. Pada awalnya, sepertinya indikator lampu merah milik kita sementara dalam posisi tidak aktif. Kita sepenuhnya menerima mereka selama pada awal-awal berhubungan.
Ketika kita memikirkan mereka, kita memikirkan tentang bagaimana baiknya mereka—bagaimana pedulinya, cintanya, baiknya, dan lain-lain. Kita benar-benar menghargai mereka selama baru memulai hubungan ini.
Dan bersamaan dengan bertumbuhnya apresiasi dan penerimaan kita, begitu pula cinta kitapun bertumbuh besar.
Dengan cara yang sama, kita bisa mendefiniskan cinta pada diri sendiri sebagaimana menghargai diri sendiri dan menerima diri sendiri.
Ketika kita sepenuhnya menerima dan menghargai diri kita sendiri dengan apa adanya pada setiap waktu, kita otomatis berhenti merasa bersalah dan malu karena kita mengerti bahwa kita benar-benar tidak sempurna. Dan hasilnya, kita bisa bertanggung jawab atas tindakan kita, daripada menyalahkan orang lain.
Berikut hal — yang umumnya kita jalankan sebagai kampanye anti-mencintai-diri sendiri selama bertahun-tahun. Setiap kita menjudge diri sendiri dengan kasar dan berbicara negatif pada diri sendiri, kita seperti menyerang diri kita sendiri. Hanya ada satu alasan kita terus melakukan ini—kita sudah menjadikan itu sebagai suatu kebiasaan. Kita sudah berlatih berbicara negatif kepada diri sendiri dan mengkritisi diri sendiri selama bertahun-tahun
Untungnya, solusinya cukup simpel. Hal yang dibutuhkan oleh kita adalah memulai latihan harian untuk mencintai diri sendiri, dengan cara berlatih melihat kaca, proses menulis, panduan visual, meditasi, atau latihan membuka hati, dan lain-lain.
Mencintai diri sendiri adalah sebuah tindakan, dan harus dilatih setiap hari, seperti kita melatih perilaku kita pada saat tidak mencintai diri kita sendiri setiap harinya.
Dengan konsisten menanamkan cinta kepada diri sendiri, kebiasaan lama kita akan menghilang dan bangkit ke permukaan untuk diubah. Kuncinya sekarang adalah kita berusaha melewati tempat yang dinamakan mencintai diri sendiri daripada tempat penghakiman.
Dengan konsisten menanamkan cinta kepada diri sendiri, kebiasaan lama kita akan menghilang dan bangkit ke permukaan untuk diubah. Kuncinya sekarang adalah kita berusaha melewati tempat yang dinamakan mencintai diri sendiri daripada tempat penghakiman.
Ketika kita mengganti penghakiman dengan kearifan, lihatlah, sikap kita menjadi lebih mudah, karena kita tidak harus melewati rasa bersalah dan menyesal pada suatu hal yang sering membuat sikap tersebut bersembunyi dari kita
Jadi, bagaimana mencintai diri sendiri membuat kita menarik si dia satu-satunya?
Mari berpikir tentang bagaimana caranya kita bisa sampai pada hubungan yang akan kita mulai. Bila kita kurang mencintai diri sendiri, kita sering mencari hubungan yang akan membantu kita mengalami cinta dan menghindari perasaan kesepian kita. Hubungan tersebut hanya sementara mengisi lubang cinta tersebut.
Namun setelah fase bulan madu habis, semua akan mulai balik kembali. Itu tidak hilang; hanya saja terbakar. Pasangan kita lalu menjadi refleksi dari sikap melawan dan rasa tidak aman. bila kita menghindari refleksi ini, itu semua akan menjadi tambah besar, dan kita akan lebih terganggu dengan pasangan kita sebagaimana kita membuat sikap kita kembali seperti sebelumnya.
Dalam hubungan saya yang paling menantang dan paling matang, setiap rasa tidak aman dikeruk dari setiap celah yang gelap. Seperti melihat kaca ukuran besar yang besarnya dua kali lipat ukuran magnet, menarik semua hal yang tidak berharga ke permukaan. Rasa tidak aman saya dulunya dapat dikontrol, membawa saya pada pertanyaan akan tindakan dan kelayakan saya.
Apakah saya mengatakan hal yang salah begitu saja?
Apakah saya cukup baik untuk dia?
Bila saya melakukan ini, apakah dia akan lebih menyukai saya?
Berkali-kali pertanyaan tersebut benar-benar tanpa sadar dan hadir dalam sikap saya.
Jadi, bagaimana mungkin kita menjadi diri kita sendiri dalam hubungan bila kita memborbardir diri kita sendiri dengan pertanyaan yang datang dari tempat yang tidak aman?
Begini halnya: kita membawa seseorang yang benar-benar cocok ke dalam hidup kita dan kita rasakan dengan diri kita. Bila kita merasa seluruhnya tidak layak dan kekurangan cinta pada diri sendiri dan hubungan kita yang intim, kita akan cenderung menarik seseorang yang merefleksikan kembali pada kita. Ini kesalahan fatal.
Namun ketika kita akhirnya mencintai, menerima, dan menghargai diri kita untuk siapa tepatnya diri kita, kita akan menarik seseorang yang merefleksikan kembali pada kita. Ketika kita menunjukan hubungan kita dengan cara ini, kita tidak lagi bergantung pada hubungan yang memberi kita cinta — kita sudah memberi itu pada diri kita sendiri. Jadi, semua dimulai dengan mencintai diri kita sendiri. Langkah pertama yang baik pada jalan ini adalah dengan menyisihkan 2 menit berkaca, setiap hari, menghargai diri anda sendiri dengan siapakah diri anda. Beritahu diri anda sendiri bahwa anda mencintai diri anda. Bila itu berhasil, maka anda sudah tau apa yang dokter cinta perintahkan.
Dikutip:ceriwis.com
0 comments:
Post a Comment